BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI MEDIAONLINE "SENTRAL ONE"

AKP Martadius Ungkap Fakta di Balik Penangkapan Delapan Terduga Pemakai Sabu di Padang Barat

 

PADANG | Tim gabungan dari Satuan Reserse Narkoba Polresta Padang bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat kembali menunjukkan ketegasannya dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di Kota Padang. Delapan orang terduga pemakai sabu-sabu diamankan dalam operasi di kawasan Purus, Kecamatan Padang Barat, Jumat (7/11) siang.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polresta Padang, AKP Martadius, mengungkapkan bahwa operasi ini merupakan hasil pantauan intelijen dan laporan masyarakat.

“Kami menerima laporan dari warga tentang adanya aktivitas mencurigakan di Purus. Setelah dilakukan pengintaian, tim langsung bergerak dan mengamankan delapan orang yang diduga terlibat penyalahgunaan sabu-sabu,” ujar AKP Martadius, Sabtu (8/11).

Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa seluruh pelaku merupakan warga Kota Padang, meski tidak semuanya berdomisili di kawasan Purus. Mereka datang ke lokasi itu karena dikenal sebagai tempat transaksi sabu.

“Beberapa datang untuk membeli, sebagian lagi sudah dalam keadaan memakai sabu. Purus memang masih menjadi daerah yang kami awasi ketat,” tambahnya.

Setelah diamankan, delapan orang tersebut langsung digiring ke Mapolresta Padang untuk pemeriksaan lanjutan. Tim gabungan dari Polresta Padang dan BNNP Sumbar kemudian melakukan tes urine. Hasilnya, tujuh orang dinyatakan positif sabu-sabu, sedangkan satu orang masih dalam pemeriksaan lanjutan.

AKP Martadius menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti pada penangkapan pengguna. Satuan Narkoba akan menelusuri lebih dalam asal usul pasokan sabu-sabu yang beredar di kawasan itu.

“Kami tidak berhenti di pemakai. Kami akan kejar sampai pengedar dan jaringan yang menyuplai barang haram tersebut. Itu komitmen kami di Polresta Padang,” tegasnya.

Selain penegakan hukum, AKP Martadius juga menyoroti pentingnya pendekatan preventif di masyarakat. Ia menilai bahwa pencegahan melalui edukasi menjadi bagian penting dari upaya menekan angka penyalahgunaan narkoba.

“Kami turun langsung ke sekolah-sekolah, ke kampung-kampung, memberikan penyuluhan agar generasi muda tidak mudah tergoda. Narkoba bukan hanya melanggar hukum, tapi juga menghancurkan masa depan,” ujarnya.

Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol. Ricky Yanuarfi, turut mengapresiasi langkah cepat Polresta Padang di bawah pimpinan AKP Martadius. Ia menegaskan bahwa sinergi antar lembaga menjadi kunci utama dalam memerangi peredaran gelap narkoba.

“Kerja sama ini harus terus diperkuat. Kami dan Polresta Padang punya tujuan yang sama: menciptakan Sumatera Barat bersih dari narkoba,” kata Ricky.

Kawasan Purus memang telah lama menjadi titik rawan peredaran sabu-sabu di Kota Padang. Modus para pengguna dan pengedar terus berubah, mulai dari berpindah lokasi hingga menggunakan rumah kontrakan sebagai tempat transaksi. 

Namun, dengan sistem pemantauan baru yang diterapkan Polresta Padang, aktivitas mereka kini semakin sulit bergerak bebas.

AKP Martadius menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang bagi pelaku penyalahgunaan narkoba di Kota Padang.

“Kami akan terus bergerak, siang dan malam. Tak ada tempat aman bagi pengguna maupun pengedar di kota ini,” tegasnya dengan nada serius.

Di akhir keterangannya, AKP Martadius mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif melapor jika mengetahui adanya aktivitas mencurigakan di lingkungannya.

“Kami butuh dukungan masyarakat. Informasi sekecil apa pun sangat berarti dalam mencegah penyebaran narkoba di Kota Padang,” tutupnya.

Catatan Redaksi:

Penangkapan delapan terduga pemakai sabu di Purus menjadi bukti nyata sinergi antara Polresta Padang dan BNNP Sumbar. 

Komitmen AKP Martadius dan jajarannya menunjukkan bahwa perang melawan narkoba tidak akan berhenti.

Dukungan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan Kota Padang yang bersih, aman, dan bebas dari narkotika.

TIM RMO

Posting Komentar

0 Komentar